Jumat, 06 Januari 2012

KEMULIAAN RAMA


Pada jaman Satya, hiduplah seorang vaisya yang bernama Parasu. Dia seorang vaisya yang saleh, namun karena nasib malang dia meninggal diusia mudanya. Istrinya yang bernama Jivanti sangat cantik. Setelah kematian suaminya dia pulang kepada orang tuanya. Banyak orang yang memuji kecantikan Jivanti sehigga dia menjadi sombong dengan kemolekan tubuhnya dia memikat banyak lelaki hidung belang. Wanita yang bernfasu ini akhirnya menjadi pelacur. Ayahnya merasa terpukul dan malu melihat tingkah laku anaknya itu. Dia berkata, "Hai pendosa, setelah kau lahir di keluargaku mengapa kau bawakan aku aib". Aku tidak sudi melihatmu, enyahlah dari rumah ini, pergilah sejauh-jauhnya". Mendengar kata-kata  ayahnya ini, Jivanti pergi sambil matanya merah karena marah. Di tempat lain dia tetap jadi pelacur. Pelanggannya berasal dari berbagai golongan lelaki bahkan dari kaum, candala dan perempuan ini melayani mereka dengan senang hati. Dia tidak pernah memikirkan apa yang terjadi terhadap penjelmaannya yang berikutnya.
Pada suatu ketika, seorang penjual burung kerumah pelacur itu untuk menjual burung parkit. Pelacur Jivanti membeli burung parkit yang masih mudah itu. Dia rajin memberikan burunya makan dan karena dia tidak punya anak, dia menganggap burung itu sebagai anaknya sendiri. Dengan getaran suara yang indah pelacur itu mengajarkan burungnya untuk mengucapkan nama Rama setiap hari, sehingga burung itu selalu mengucapkan nama Rama. Karena mengucapkan nama Rama maka dosa-dosa burung dan pelacur itu dihancurkan. Setelah beberapa waktu mereka mati bersamaan. Yamaduta datang menyeret jiva mereka. Visnudutapun datang. Mereka sangat marah yamaduta sedang mengikat kedua roh itu. Kemudian mereka memberikan pelajaran tentang siapa yang harus yamaduta seret dan siapa yang tidak boleh mereka ambil, namun yamaduta tidak dapat terima. Malah dia menantang Visnuduta sehingga terjadi pertempuran yang dahsyat. Yamaduta yang dipimpin oleh Canda menghadapi Visnuduta yang dipimpin oleh Suprakasa. Pertempuran berakhir dengan kekalahan Yamadutha. Sambil berlumuran darah Yamaduta pergi menghadap Yama, Deva kematian. Yamaduta berkata, "O Putra Matahari, walaupun pelacur dan burung itu penuh dosa, karena kemuliaan nama Rama mereka pergi ke tempat tinggal Visnu. Katakanlah pada kami mengapa hal ini bisa terjadi. Yamaraja berkata, "Orang yang mengucapkan nama Rama tidak berhak dihukum. Sri Visnu adalah junjungannya orang-orang di bumi dengan kebhaktian mengucapkan nama-nama : Govinda, Kesava, Hari, Jagadisa, Visnu, Narayana, Madhava dan nama-nama suci Tuhan lainnya tidak pantas aku hukum walaupun mereka adalah pendosa besar.
Demikianlah, Yamaraja memberikan pelajaran penjang lebar kepada anak buahnya tentang siapa yang harus mereka seret ke neraka. Sebagai kesimpulannya Yamaraja mengatakan urusan Yamaduta maupun Yamaraja. Seribu nama Visnu sama dengan tiga nama Rama dan Tiga nama Rama dengan satu nama Krsna. Formula untuk jaman kali sekarang ini adalah mengucapkan Maha Mantra HARE KRSNA HARE KRSNA KRSNA KRSNA HARE HARE HARE RAMA HARE RAMA RAMA RAMA HARE HARE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar