Balaram dan Yamuna dewi |
Sri Balaram
(Inkarnasi Karunia Sri Krsna)
kåtavän kila karmäëi
saha rämeëa keçavaù
atimartyäni bhagavän
güòhaù kapaöa-mänuñaù
Tuhan Sri Krsna, kepribadian tuhan yang maha esa bersama dengan Sri Balarama, bermain seperti manusia biasa. Menutupi diriNya, beliau melakukan aktivitas manusia yang luar biasa.( SBhg 1.1.20)
Sri Balarama adalah kepribadian tuhan Sri Krsna sendiri yang berexpansi untuk memperindah kegiatan beliau. Meskipun Sri Krsna di kenal dengan nama Atmarama, “orang yang puas di dalm diriNys sendiri”, namun untuk menambah variasi kegiatanNya, beliau mengexpansikan diri beliau dalam berbagai bentuk dengan tenaga tenaga beliau yang rohani. Pertama tama, kepribadian tuhan Yang maha esa Sri Krsna mengexpasikan diri sebagai Balarama, yang merupakan expansi langsung Sri Krsna. Kemudian dari Sri Balarama muncul Catur Vyuha yang asli yang bertempat tingal di Dvaraka. Dan dari catur Vyuha yang asli tersebut muncul catur vyuha ke dua yang berlengan empat yang berkedudukan di Vaikuntha. kemudian dari catur vyuha ini muncul ista deva di berbagai planet Vaikuntha seperti Adhoksaja, Upendra, Narayana dll.
Di alam semesta material ini, Maha Sankarsana ( Vaikuntha sankarsana) mengexpansikan diri sebagai karanodakasayi Visnu yang berbaring di lautan penyebab. Dari beliau muncul garbhodakasayi visnu, dimana dewa brahma lahir dari pusarNya. kemudian dari Garbhodakasayi visnu, muncul Ksirodakasayi visnu yang merupakan paramatma yang berada di dalam setiap hati makhluk hidup. Ksirodakasayi visnu ini merupakan perwujudan lain dari Sri Visnu di dalam Tri Murti ( tiga bentuk tuhan sebagai pengendali tiga sifat alam). Karena Sri Krsna, kepribadian tuhan yang maha esa adalah penikmat segala sesuatu dan penguasa segala sesuatu, kegiatan beliau hanya untuk menikmati bersama penyembahnya di dunia rohani. Karena itu, Sri Balaram yang merupakan penjelmaan beliau sebagai penyembah yang paling utama, untuk memuaskan tuanNya, Balarama memelihara semua ciptaan melalui expansi beliau yang di sebutkan di atas dengan demikian Sri Krsna tidak perlu berurusan dengan ciptaan alam semesta secara langsung.
Srila Prabhupada menjelaskan bahwa Sri Krsna dan Balaram sebenarnya tidak berbeda. Yang menyebabkan mereka berbeda hanyalah warna badan mereka. Krsna berwarna hitam sedangkan Balaram berwarna putih. Selain dari pada warna badan tersebut, mereka berdua adalah sama, sama sama kepribadian tuhan yang maha esa yang asli. Meskipun mereka adalah kepribadian yang sama, tetapi tetap kehadiran Sri Balarama selalu bertinddak sebagai pelayan Sri Krsna.
Karena balaram adalah Krsna sendiri, maka dari itu, beliau selalu hadir bersama krsna setiap saat dan di dalam segala keadaan di dalam bentuk beliau yang berbeda beda sesuai dengan situasi dan kondisi. Mereka selalu bersama satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan. Meskipun misalnya kalau tidak ada penyembah lain yang hadir bersama Sri Krsna dalam berbagai perwujudan Beliau, Sri Balaram selalu hadir dan selalu siap untuk melayani Krsna. Beliau selalu siap setiap saat untuk memberikan kepuasan kepada Sri Krsna sesuai dengan perasaan dan keinginan Krsna. ketika Sri Krsna muncul sebagai Sri Ramacandra, Balarama muncul sebagai Sri Laksmana yang melayani Sri Ramacandra tanpa pernah mengeluh. Di dalam bentuk yang lain seperti Sri Nrsimhadeva dan bentuk Narayana, Sri Balarama muncul dalam bentuk ular ananta untuk memayungi dan memmpersembahkan tempat duduk kepada beliau.
Di dalam bentuk Sri Caitanya mahaprabhu, Sri Balaram muncul sebagai Sri Nityananda prabhu. Karena Sri Nityananda prabhu adalah Sri Balarama sendiri, hanya beliau yang mampu memberikan pelayanan yang sempurna kepada Sri Caitanya. Suatu hari, ketika Sri Caitanya memperlihatkan maha prakasa lila beliau kepada para penyembahNya di Navadvip, beliau mengambil tempat duduk di atas altar Sri Visnu. Karena berat badan Sri Caitanya, altar Sri Visnu yang beliau duduki saat itu hampir roboh. Namun karena Sri Nityananda Prabhu, yang merupakan ananta yang asli, tempat duduk kekal Sri Visnu, dengan segera menopang altar yang hampir roboh tersebut sehinga Sri Caintanya sama sekali tidak merasa tergangu oleh kerusakan simhasana di dalam lila beliau untuk memperlihatkan maha prakasa.
Kegiatan yang lebih dalam lagi adalah rasa lila Krsna. Beberapa orang berargument bahwa meskipun Balarama hadir selalu bersama Krsna, tetapi beliau tidak hadir di dalam tarian rasa krsna bersama para Gopi. Namun kalau kita telusuri lebih mendalam lagi, beliau sebenarnya hadir di dalam tarian rasa tersebut di dalam bentuk seorang gopi yang paling dekat dengan Srimati Radharani yaitu Srimati Ananga Manjari. Srimati Ananga Manjari adalah adik Srmati Radharani. Beliau merupakan expansi dari Sri Balaram sendiri. Selain itu, Sri Caitanya mahaprabhu, menguraikan dan menyampaikan kepada Sri Ramananda Ray bahwa semua perlengkapan yang di gunakan untuk melayani Jagannath, termasuk kain untuk mengikat Sri jagannath di atas kereta, tali yang di pakai untuk menarik kereta jagannath dan lain lain, semuanya merupakan perwujudan dari Sri Balarama untuk melayani Sri Krsna. Jadi dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa, pada saat Sri Krsna melakukan tarian rasa dengan para gopi, kadang kadang beliau merasa lelah dan perlu beristirahat di atas simhasana atau di sebuah batu di dalam hutan atau di atas sebuah kayu. Kalau kita pikirkan, apakah Sri Balaram akan membiarkan tuhan pujaanNya untuk duduk di sebuah batu atau simhasana biasa yang meskipun terbuat dari emas? Tentu saja tidak. Sri Balarama mengerti bahwa Krsna hanya akan menikmati duduk di atas Sri Ananta. karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa dimanapun Sri Krsna merasa lelah dan berkeinginan untuk duduk pada saat rasa lila berlangsung, tempat itu tidaklah tempat biasa tetapi Sri Ananta ( Balarama) sendiri yang mengambil wujud sebagai tempat duduk yang di duduki oleh Sri Krsna.
Bertindak sebagai penyembah, Sri Balaram selalu mempunyai rasa kasi sayang terhadap roh roh yang jatuh dan mengalami penderitaan di dunia material ini karena telah melupakan hubungan mereka dengan Sri Krsna. Beliau selalu berkeinginan untuk mengajak roh roh yang telah melupakan krsna untuk kembali lagi kepada Krsna. Sebagai Jagat Guru, guru kerohanian alam semesta, beliau menjelma ke dunia material ini di dalam bentuk sebagai seorang guru kerohanian. Karena itulah kita memuja sang guru kerohanian seperti kita memuja tuhan karena semua guru kerohanian merupakan penjelmaan Sri Balaram. Mereka semua adalah roh roh yang di berikan kekuatan oleh Balaram untuk menyebarkn pengetahuan tentang Krsna kepada roh roh yang jatuh di dunia material ini. Dengan demikian pemujaan apapun yang depersembahkan kepada guru kerohanian akan di terima oleh Sri Balaram. Seperti yang di uraikan oleh Srila Visvanath cakravarti thakur, guru kerohanian hendaknya di puja seperti halnya memuja tuhan, namun harus di mengerti bahwa beliau adalah pelayan yang sangat di cintai oleh Sri Hari.
säkñäd-dharitvena samasta-çästrair
uktas tathä bhävyata eva sadbhiù
kintu prabhor yaù priya eva tasya
vande guroù çré-caraëäravindam
” Guru kerohanian harus di hormati atau di puja seperti halnya memuja tuhan sendiri karena beliau merupakan pelayan terdekat Sri Hari. Hal ini di di uraikan oleh berbagai sastra dan di ikuti oleh otoritas. Karena itu hamba bersujud kepada kaki padma sri guru kerohanian yang merupakan wakil Sri hari yang dapat di percaya”.
Saksad- hari berarti Sri Hari secara langsung. Hendaknya ini tidak doi mengerti seperti pengertian para mayavadi yang mengangap guru adalah Visnu, brahma dan siva karena segala sesuatu adalah satu. Para mayavadi mengunakan sloka “ guror brahma gurur visno guror deva mahesvaram……. ”. meskipun guru adalah Sri Visnu tetapi “ kintu prabhoh yah priya eva tasya” beliau adalah orang yang sangat di cintai oleh tuhan karena beliau penuh karunia kepada roh roh yang jatuh di alam material ini. karena mereka semua merupakan tenaga Sri Balarama uantuk mengajarkan pengetahuan tentang Krsna di dunia material ini.
Jadi harus dimengerti bahwa karena guru kerohanian adalah tenaga Sri Balaram secara langsung, maka dengan memuaskan guru kerohanian seseorang secara langsung seseorang sudah memuaskan Sri Balarama. Ketika Balaram puas dengan pelayanan seseorang, maka kesempatan untuk orang tersebut untuk mencapai Krsna di jamin seratus persent. Untuk memperlihatkan rasa kasih sayang beliau kepada makhluk hidup dan memberikan contoh kepada kita untuk menyebarkan nama suci, Sri Halayudha secara pribadi muncul sebagai Sri Nityananda Prabhu.
vrajendra-nandana yei, çacé-suta haila sei,
balaräma ha-ila nitäi
déna-héna yata chila, hari-näme uddhärila,
ta'ra säkñé jagäi-mädhäi
“ Hanya untuk menyelamatkan semua orang yang berdosa di jaman ini dengan mengumandangkan nama suci, Sri Krsna muncul sebagai Vrajendra Nandana dan Sri Balarama muncul sebagai Sri Nityananda Prabhu. Jagai dan madhai merupakan contoh utama atas kesuksesan mereka”.
Jagai dan Madhai merupakan roh yang diangap paling jatuh pada jaman itu oleh masyarakat manusya. “harinäme çuddha ha’lo jagäi-mädhäi re, bado papi chilo re” mereka merupakan roh yang paling berdosa. Tetapi dengan senjata nama suci, bahkan roh yang paling berdosa seperti itupun bisa terselamatkan atas karunia Sri Nityananda yang tidak berbeda dengan Balarama.
Sebelum menginjak ke dalam pengabdia suci yang murni, seseorang mestinya membersihkan hati dari segala anartha di dalam hati mereka. Meskipun sangat sulit untuk mencabut semua anartha di dalam hati seseorang, tetapi atas karunia Sri Balarama, seseorang akan mampu dengan mudah untuk membebaskan diri dari anartha tersebut. Sri Balaram sangat penuh Kaunia dan tujuan dari kemunculan beliau adalah untuk menghancurkan sifat kesombongan dan sifat sebagai penguasa akan dunia material ini yang ada di dalam diri kita. Di dalam kegitan beliau di dunia material ini lima ribu tahun yang lalu, beliau menghancurkan rasa sombong dari beberapa kepribadian. Beliau menghabisi Dvivida Gorrila, yang merasa sangat bangga akan kekuatan fisik yang di milikinya dan berusaha untuk menikmati gopi yang sedang melakukan tarian rasa bersama Balarama. Selain itu, untuk memberikan pelajaran kepada para kuru yang merasa banga akan keluarga dan kekuasaannya yang bahkan berani meremehkan kedudukan Krsna, Sri Balaram menarik Sungai Ganga dengan bajak beliau ke kota Astina Pura untuk menghanyutkan kota Astina pura, tempat kediaman dynasty Kuru.
Di dalam lila yang lain lagi, seperti yang diuraikan di dalam Srimad Bhagavatam yaitu beliau membinasakan kesombongan Romaharsana. Karena posisi yang sangat terhormat yang di berikan oleh para resi di Naimisaranya, Roaharsana menjadi sangat banga. Roma Harsana bahkan tidak berdiri untuk menyambut kedatanga Sri Balram, Kepribadian tuhan yang maha esa sendiri yang saat itu hadir di arena yajna karena Romaharsana merasa dirinya duduk di Vyasasana dan merupakan orang yang paling penting di arena yajna tersebut. Untuk memberikan pelajaran dan menghancurkan rasa banga di dunia material ini, Sri Balarama dengan segera mengambil rumput kusa dan membunuh romaharsana di tempat dengan rumput kusa tersebut. Di dalam lila yang lain, beliau memberi pelajaran kepada Yamuna devi yang merasa diri beliau tidak perlu mengikuti perintah Sri Balaram. Dengan mengunakan bajak beliau, beliau menghancurkan kesombongan Yamuna.
vahasi vapuñi viçade vasanaà jaladäbhaà
hala-hati-bhéti-milita-yamunäbham
keçava dhåta-haladhara-rüpa jaya jagadiça hare
Melihat dirinya berada di dalam keadaan yang bahaya karena ditarik dengan bajak oleh Sri Balaram yang sangat gagah, berpakaian berwarna biru dengan warna badan beliau yang putih yang bercahaya, Sri Yamuna merasa takut dan bersedia mengikuti.
Kalau atas karunia beliau yang tiada sebabnya, Sri Haladhara telah berkenan untuk menghancurka rasa banga dari kepribadian kepribadian di atas, maka jika kita berusa dengan tulus berdoa kepada beliau, pasti beliau akan dengan sangat senang berkenan untuk berkarunia kepada kita. Bagaikan seorang petani yang mencabut semua tumbuhan yang tidak di ingikan dari lahan pertanian dengan bajak, semoga Sri balaram berkenan untuk membajak hati kita yang kotor yang penuh dengan anartha yang bagaikan ilalang di ladang. Kemudian semoga Sri Haladhara, setelah membersihkan hati kita dari kekotaran ilalang anartha, bersedia mengirim karunia beliau berupa biji bhakti melalui expansi beliau, para guru kerohanian, dan menanamkan biji bhakti itu di ladang hati kita bagaikan para petani yang menanamkan benih di ladang mereka setelah membajak lahan tersebut. Setelah tanaman bhakti tersebut di tanam di ladang hati kita, semoga Sri Gadädhara, pemegang gada, akan berkenan mengirim gada beliau untuk mengusir binatang pengangu ladang tanaman bhakti yang berupa aparadha seperti halnya para petani yang menguisir binatang binatang liar dan gajah gila dengan senjata tajam. Semoga sri Madhusrava, Sri Balaram yang kegiatanNya selalu manis, berkenan menjaga tanaman bhakti ini sampai tanaman ini berbunga dan berbuah kemudian buah masak dari tanaman bhakti ini jatuh di kaki pada Krsna yang rasanya bagaikan madhu dari surga. Semoga Sri Balarama yang mengambil bentuk sebagai Sri Nityananda berkenan untuk menganugrahkan kepada kita perasaan “nitya-ananda” ( kebahagiaan yang kekal) di dalam pengucapan maha mantra “Hare Kåñëa Hare Kåñëa Kåñëa Kåñëa Hare Hare Hare Räma Rare Räma Räma Räma Hare Hare”. Tanpa karunia Sri Balarama, tidak seorangpun mempunyai qualifikasi untuk mendekati Krsna. karena itu, Sri Balarama adalah inkarnasi dari karunia Sri Krsna yang bermanifestasi di dalam berbagai bentuk khususnya di dalam bentuk guru kerohanian, penyelamat roh roh yang jatuh.
Jay Sri Balaräma
Çré-Balaräma-praëämäñöaka
oleh
Däsa Bhagérathaù
namas te çveta-rüpäya
çré-balaräma-nämine
tvad-bhaktänartha-näçäya
viçuddha-bhakti-däyine
Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda Sri Balarama yang warna badanya berwarna putih, yang menghancurkan anartha penyembanhNya dan yang menganugrahkan pengabdian suci yang murni.
1
devakyä jaöharät räma
bhaktärthaà yoga-mäyayä
kåñyate rohiëé-garbhe
namämi tväà yadüttama
Oh Yadüttama, yang terbaik dari para Yadu! Oh rama! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Untuk kepentingan penyembah anda, anda dipindahkan dari kandungan Ibu Devaki ke kandungan Ibu Rohini oleh Yoga Maya.
2
sva-päëinä halaà nétvä
gopaiù saha çanaiù çanaiù
calasi kåñëa-pärçve tvaà
namämi tväà haläyudha
Oh Haläyudha, pemegang senjata bajak! Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda. Memegang bajak dengan tangan anda, anda berjalan bersama Krsna ditemani oleh anak anak pengembala sapi.
3
go-dohanäya kåñëena
dhåtvä nélämbaraà prabho
calasi nanda-goñöhe tvaà
namämi tväà guëärëava
Oh Gunarnava, yang mempunyai kualitas yang rohani! Sembah sujud kepada anda. Berpakaian pakaian berwarna biru, anda berjalan jalan bersama Sri Krsna di tempat di mana sapi Nanda Maharaj di pelihara sambil memerah susu sapi.
4
yadä tavänujo kåñëo
gopébhiù saha nåtyati
tadä tat paçyasi premëä
namämi tväm phaëéçvara
Oh Panisvara, tuhan para ular! Sembah sujud kepada anda. Ketika adik anda, Krsna, menari bersama para gopi, anda memperhatikan tarian itu dengan rasa cinta yang dalam.
5
gåhétvä värunéà haste
smita-mukhena tiñöhasi
ramase ca sa-gopébhir
namämi tväà pralamba-ha
Oh Pralabha-ha, pembunuh raksasa Pralambha! Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda. Tersenyum, anda memegang mangkok Varuni di tangan anda dan menikmati bersama para gopi.
6
yamänujä halena tvaà
krodhatvena ca karñasi
kuru-puraà karoñy evaà
namämi tväà gadädhara
Oh Gadädhara, pemegang senjata gada! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Karena dibuat marah, anda menarik sungai Yamuna dengan bajak anda. Dengan cara yang sama, anda juga pernah menarik ( ganga) ke kuru Pura.
7
madhu ca rocate tubhyaà
madhu-patis tavänujaù
tvad-lélä madhurä deva
namämi tväà madhuçravä
Oh Madhusrava, tuhan yang kegiatanya selalu manis! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Madhu yang manis merupakan favorit anda, Sri madhu pati adalah saudara anda, dan semua kegiatan anda terasa manis semanis madu.
8
çré-nityänanda-rüpena
träyase päpa-mädhavam
mäm apy uddharatäd evaà
namämi tväà jagad-guro
Oh Jagat Guru, guru kerohanian semua alam semesta! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Di dalam bentuk Sri Nityananda Prabhu, anda membebaskan Madhai yang sanga berdosa, dalam hal yang sama, mohon bebaskan diri hamba juga.€
* Varuné adalah minuman memabukan yang terbuat dari madu dan beberapa bahan lain yang merupakan favorite Sri Balarama.
Astakam completed on
Balarama Jayanti
Purnima, august 28, 2007