Kamis, 05 Januari 2012

SRI BALARAM ORIGINAL SANKARANA


Balaram dan Yamuna dewi


Sri Balaram
(Inkarnasi Karunia Sri Krsna)
               
                 kåtavän kila karmäëi
saha rämeëa keçavaù
atimartyäni bhagavän
güòhaù kapaöa-mänuñaù

            Tuhan Sri Krsna, kepribadian tuhan yang maha esa bersama dengan Sri Balarama, bermain seperti manusia biasa. Menutupi diriNya, beliau melakukan aktivitas manusia yang luar biasa.( SBhg 1.1.20)

            Sri Balarama adalah kepribadian tuhan Sri Krsna sendiri yang berexpansi untuk memperindah kegiatan beliau. Meskipun  Sri Krsna di kenal dengan nama Atmarama, “orang yang puas di dalm diriNys  sendiri”, namun untuk menambah variasi kegiatanNya, beliau mengexpansikan diri beliau dalam berbagai bentuk dengan tenaga tenaga beliau yang rohani. Pertama tama, kepribadian tuhan Yang maha esa Sri Krsna mengexpasikan diri sebagai Balarama, yang  merupakan  expansi langsung Sri Krsna. Kemudian dari Sri Balarama muncul Catur Vyuha yang asli yang bertempat tingal di Dvaraka. Dan dari catur Vyuha yang asli tersebut muncul catur vyuha ke dua yang berlengan empat yang berkedudukan di Vaikuntha. kemudian dari catur vyuha ini muncul ista deva di berbagai planet Vaikuntha seperti Adhoksaja, Upendra, Narayana dll.
 Di alam semesta material ini, Maha Sankarsana ( Vaikuntha sankarsana)  mengexpansikan diri sebagai karanodakasayi Visnu yang berbaring di lautan penyebab. Dari beliau muncul garbhodakasayi visnu, dimana dewa brahma lahir dari pusarNya. kemudian dari Garbhodakasayi visnu, muncul Ksirodakasayi visnu yang merupakan paramatma yang berada di dalam  setiap hati makhluk hidup. Ksirodakasayi visnu ini merupakan perwujudan lain dari Sri Visnu di dalam Tri Murti ( tiga bentuk tuhan sebagai pengendali tiga sifat alam). Karena Sri Krsna, kepribadian tuhan yang maha esa adalah penikmat segala sesuatu dan penguasa segala sesuatu, kegiatan beliau hanya untuk menikmati bersama penyembahnya di dunia rohani. Karena itu, Sri Balaram yang merupakan penjelmaan beliau sebagai penyembah yang paling utama, untuk memuaskan tuanNya, Balarama  memelihara semua ciptaan melalui expansi beliau yang di sebutkan di atas dengan demikian Sri Krsna tidak perlu berurusan dengan ciptaan alam semesta secara langsung.
            Srila Prabhupada menjelaskan bahwa Sri Krsna dan Balaram sebenarnya tidak berbeda. Yang menyebabkan mereka berbeda hanyalah warna badan mereka. Krsna berwarna hitam sedangkan Balaram berwarna putih. Selain dari pada warna badan tersebut, mereka berdua adalah sama, sama sama kepribadian tuhan yang maha esa yang asli. Meskipun mereka adalah kepribadian yang sama, tetapi tetap kehadiran Sri Balarama selalu bertinddak sebagai pelayan Sri Krsna.
 Karena balaram adalah Krsna sendiri, maka dari itu,  beliau selalu hadir bersama krsna setiap saat dan di dalam segala keadaan di dalam bentuk beliau yang berbeda beda sesuai dengan situasi dan kondisi. Mereka selalu bersama satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan. Meskipun misalnya kalau tidak ada penyembah lain yang hadir bersama Sri Krsna dalam berbagai perwujudan Beliau, Sri Balaram selalu hadir dan selalu siap untuk melayani Krsna. Beliau selalu siap setiap saat untuk memberikan kepuasan kepada Sri Krsna sesuai dengan perasaan dan keinginan Krsna. ketika Sri Krsna muncul sebagai Sri Ramacandra, Balarama muncul sebagai Sri Laksmana yang  melayani Sri Ramacandra tanpa pernah mengeluh. Di dalam bentuk yang lain seperti Sri Nrsimhadeva dan bentuk Narayana, Sri Balarama muncul dalam bentuk ular ananta untuk memayungi dan memmpersembahkan tempat duduk kepada beliau.
Di dalam bentuk Sri Caitanya mahaprabhu, Sri Balaram muncul sebagai Sri Nityananda prabhu. Karena Sri Nityananda prabhu adalah Sri Balarama sendiri, hanya beliau yang mampu memberikan pelayanan yang sempurna kepada Sri Caitanya. Suatu hari, ketika Sri Caitanya memperlihatkan maha prakasa lila beliau kepada para penyembahNya di Navadvip, beliau mengambil tempat duduk di atas altar Sri Visnu. Karena berat badan Sri Caitanya, altar Sri Visnu yang beliau duduki saat itu hampir roboh. Namun karena Sri Nityananda Prabhu, yang merupakan ananta yang asli, tempat duduk kekal Sri Visnu, dengan segera menopang altar yang hampir roboh tersebut sehinga Sri Caintanya sama sekali tidak merasa tergangu oleh kerusakan simhasana di dalam lila beliau untuk memperlihatkan maha prakasa.
Kegiatan yang lebih dalam lagi adalah rasa lila Krsna. Beberapa orang berargument bahwa meskipun Balarama hadir selalu bersama Krsna, tetapi beliau tidak hadir di dalam tarian rasa krsna bersama para Gopi. Namun kalau kita telusuri lebih mendalam lagi, beliau sebenarnya hadir di dalam tarian rasa tersebut di dalam bentuk seorang gopi yang paling dekat dengan Srimati Radharani yaitu Srimati Ananga Manjari. Srimati Ananga Manjari adalah adik Srmati Radharani. Beliau merupakan expansi dari Sri Balaram sendiri. Selain itu, Sri Caitanya mahaprabhu, menguraikan dan menyampaikan kepada Sri Ramananda Ray bahwa semua perlengkapan yang di gunakan untuk melayani Jagannath, termasuk kain untuk mengikat Sri jagannath di atas kereta, tali yang di pakai untuk menarik kereta jagannath dan lain lain, semuanya merupakan perwujudan dari Sri Balarama untuk melayani Sri Krsna. Jadi dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa, pada saat Sri Krsna melakukan tarian rasa dengan para gopi, kadang kadang beliau merasa lelah dan perlu beristirahat di atas simhasana atau di sebuah batu di dalam hutan atau di atas sebuah kayu. Kalau kita pikirkan, apakah Sri Balaram akan membiarkan tuhan pujaanNya untuk duduk di sebuah batu atau simhasana biasa yang meskipun terbuat dari emas? Tentu saja tidak. Sri Balarama mengerti bahwa Krsna hanya akan menikmati duduk di atas Sri Ananta. karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa dimanapun Sri Krsna merasa lelah dan berkeinginan untuk duduk pada saat rasa lila berlangsung, tempat itu tidaklah tempat biasa tetapi Sri Ananta ( Balarama) sendiri yang mengambil wujud sebagai tempat duduk yang di duduki oleh Sri Krsna.
Bertindak sebagai penyembah, Sri Balaram selalu mempunyai rasa kasi sayang terhadap roh roh yang jatuh dan mengalami penderitaan di dunia material ini karena telah melupakan hubungan mereka dengan Sri Krsna. Beliau selalu berkeinginan untuk mengajak roh roh yang telah melupakan krsna untuk kembali lagi kepada Krsna. Sebagai Jagat Guru, guru kerohanian alam semesta, beliau menjelma ke dunia material ini di dalam bentuk sebagai seorang guru kerohanian. Karena itulah kita memuja sang guru kerohanian seperti kita memuja tuhan karena semua guru kerohanian merupakan penjelmaan Sri Balaram. Mereka semua adalah roh roh yang di berikan kekuatan oleh Balaram untuk menyebarkn pengetahuan tentang Krsna kepada roh roh yang jatuh di dunia material ini. Dengan demikian pemujaan apapun yang depersembahkan kepada guru kerohanian akan di terima oleh Sri Balaram. Seperti yang di uraikan oleh Srila Visvanath cakravarti thakur, guru kerohanian hendaknya di puja seperti halnya memuja tuhan, namun harus di mengerti bahwa beliau adalah pelayan yang sangat di cintai oleh Sri Hari.
säkñäd-dharitvena samasta-çästrair
uktas tathä bhävyata eva sadbhiù
kintu prabhor yaù priya eva tasya
vande guroù çré-caraëäravindam

 ” Guru kerohanian harus di hormati atau di puja seperti halnya memuja tuhan sendiri  karena beliau merupakan pelayan terdekat Sri Hari. Hal ini di di uraikan oleh berbagai sastra dan di ikuti oleh otoritas. Karena itu hamba bersujud kepada kaki padma sri guru kerohanian yang merupakan wakil Sri hari yang dapat di percaya”.
Saksad- hari berarti Sri Hari secara langsung. Hendaknya ini tidak doi mengerti seperti pengertian para mayavadi yang mengangap guru adalah Visnu, brahma dan siva karena segala sesuatu adalah satu. Para mayavadi mengunakan sloka “ guror brahma gurur visno guror deva mahesvaram……. ”. meskipun guru adalah Sri Visnu tetapi “ kintu prabhoh yah priya eva tasya” beliau adalah orang yang sangat di cintai oleh tuhan karena beliau penuh karunia kepada roh roh yang jatuh di alam material ini. karena mereka semua merupakan tenaga Sri Balarama uantuk mengajarkan pengetahuan tentang Krsna di dunia material ini.
Jadi harus dimengerti bahwa karena guru kerohanian adalah tenaga Sri Balaram secara langsung, maka dengan memuaskan guru kerohanian seseorang secara langsung seseorang sudah memuaskan Sri Balarama. Ketika Balaram puas dengan pelayanan seseorang, maka kesempatan untuk orang tersebut untuk mencapai Krsna di jamin seratus persent. Untuk memperlihatkan rasa kasih sayang beliau kepada makhluk hidup dan memberikan contoh kepada kita untuk menyebarkan nama suci, Sri Halayudha secara pribadi muncul sebagai Sri Nityananda Prabhu. 

vrajendra-nandana yei,     çacé-suta haila sei,
balaräma ha-ila nitäi
déna-héna yata chila,     hari-näme uddhärila,
ta'ra säkñé jagäi-mädhäi

 “ Hanya untuk menyelamatkan semua orang yang berdosa di jaman ini dengan mengumandangkan nama suci, Sri Krsna muncul sebagai Vrajendra Nandana dan Sri Balarama muncul sebagai Sri Nityananda Prabhu. Jagai dan madhai merupakan contoh utama atas kesuksesan mereka”.  
Jagai dan Madhai merupakan  roh yang diangap paling jatuh pada jaman itu oleh masyarakat manusya. “harinäme çuddha ha’lo jagäi-mädhäi re, bado papi chilo re” mereka merupakan roh yang paling berdosa. Tetapi dengan senjata nama suci, bahkan roh yang paling berdosa seperti itupun bisa terselamatkan atas karunia Sri Nityananda yang tidak berbeda dengan Balarama.
Sebelum menginjak ke dalam pengabdia suci yang murni, seseorang mestinya membersihkan hati dari segala anartha di dalam hati mereka. Meskipun sangat sulit untuk mencabut semua anartha di dalam hati seseorang, tetapi atas karunia Sri Balarama, seseorang akan mampu dengan mudah untuk membebaskan diri dari anartha tersebut. Sri Balaram sangat penuh Kaunia dan tujuan dari kemunculan beliau adalah untuk menghancurkan sifat kesombongan dan sifat sebagai penguasa akan dunia material ini yang ada di dalam diri kita. Di dalam kegitan beliau di dunia material ini lima ribu tahun yang lalu, beliau menghancurkan rasa sombong dari beberapa kepribadian. Beliau menghabisi Dvivida Gorrila, yang merasa sangat bangga akan kekuatan fisik yang di milikinya dan berusaha untuk menikmati gopi yang sedang melakukan tarian rasa bersama Balarama. Selain itu, untuk memberikan pelajaran kepada para kuru yang merasa banga akan keluarga dan kekuasaannya yang bahkan berani meremehkan kedudukan Krsna, Sri Balaram menarik Sungai Ganga dengan bajak beliau ke kota Astina Pura untuk menghanyutkan kota Astina pura, tempat kediaman dynasty Kuru.
 Di dalam lila yang lain lagi, seperti yang diuraikan di dalam Srimad Bhagavatam yaitu beliau membinasakan kesombongan Romaharsana. Karena posisi yang sangat terhormat yang di berikan oleh para resi di Naimisaranya, Roaharsana menjadi sangat banga. Roma Harsana bahkan tidak berdiri untuk menyambut kedatanga Sri Balram, Kepribadian tuhan yang maha esa sendiri yang saat itu hadir di arena yajna karena Romaharsana merasa dirinya duduk di Vyasasana dan merupakan orang yang paling penting di arena yajna tersebut. Untuk memberikan pelajaran dan menghancurkan rasa banga di dunia material ini, Sri Balarama dengan segera mengambil rumput kusa dan membunuh romaharsana di tempat dengan rumput kusa tersebut. Di dalam lila yang lain, beliau memberi pelajaran kepada Yamuna devi yang merasa diri beliau tidak perlu mengikuti perintah Sri Balaram. Dengan mengunakan bajak beliau, beliau menghancurkan kesombongan Yamuna.

vahasi vapuñi viçade vasanaà jaladäbhaà
hala-hati-bhéti-milita-yamunäbham
keçava dhåta-haladhara-rüpa jaya jagadiça hare

Melihat dirinya berada di dalam keadaan yang bahaya karena ditarik dengan bajak oleh Sri Balaram yang sangat gagah, berpakaian berwarna biru dengan warna badan beliau yang putih yang bercahaya, Sri Yamuna merasa takut dan bersedia mengikuti.
Kalau  atas karunia beliau yang tiada sebabnya, Sri Haladhara telah berkenan untuk menghancurka rasa banga dari kepribadian kepribadian di atas, maka jika kita berusa dengan tulus berdoa kepada beliau, pasti beliau akan dengan sangat senang  berkenan untuk berkarunia kepada kita. Bagaikan seorang petani yang mencabut semua tumbuhan yang tidak di ingikan dari lahan pertanian dengan bajak, semoga Sri balaram berkenan untuk membajak hati kita yang kotor yang penuh dengan anartha yang bagaikan ilalang di ladang. Kemudian semoga Sri Haladhara, setelah membersihkan hati kita dari kekotaran ilalang anartha, bersedia mengirim karunia beliau berupa biji bhakti melalui expansi beliau, para guru kerohanian, dan menanamkan biji bhakti itu di ladang hati kita bagaikan para petani yang menanamkan benih di ladang mereka setelah membajak lahan tersebut. Setelah tanaman bhakti tersebut di tanam di ladang hati kita, semoga Sri Gadädhara, pemegang gada, akan berkenan mengirim gada beliau untuk mengusir binatang pengangu ladang tanaman bhakti yang  berupa aparadha seperti halnya para petani yang menguisir binatang binatang liar dan gajah gila dengan senjata tajam. Semoga sri Madhusrava, Sri Balaram yang kegiatanNya selalu manis, berkenan menjaga tanaman bhakti ini sampai tanaman ini berbunga dan berbuah kemudian buah masak dari tanaman bhakti ini jatuh di kaki pada Krsna yang rasanya bagaikan madhu dari surga. Semoga Sri Balarama yang mengambil bentuk sebagai Sri Nityananda berkenan untuk menganugrahkan kepada kita perasaan “nitya-ananda” ( kebahagiaan yang kekal) di dalam pengucapan maha mantra “Hare Kåñëa Hare Kåñëa Kåñëa Kåñëa Hare Hare Hare Räma Rare Räma Räma Räma Hare Hare”. Tanpa karunia Sri Balarama, tidak seorangpun mempunyai qualifikasi untuk mendekati Krsna. karena itu, Sri Balarama adalah inkarnasi dari karunia Sri Krsna yang bermanifestasi di dalam berbagai bentuk khususnya di dalam bentuk guru kerohanian, penyelamat roh roh yang jatuh.

Jay Sri Balaräma

Çré-Balaräma-praëämäñöaka
oleh
Däsa Bhagérathaù

namas te çveta-rüpäya
çré-balaräma-nämine
tvad-bhaktänartha-näçäya
viçuddha-bhakti-däyine

  Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda Sri Balarama yang warna badanya berwarna putih, yang menghancurkan anartha penyembanhNya dan yang menganugrahkan pengabdian suci yang murni.
            
1
devakyä jaöharät räma
bhaktärthaà yoga-mäyayä
kåñyate rohiëé-garbhe
namämi tväà yadüttama

 Oh Yadüttama, yang terbaik dari para Yadu! Oh rama! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Untuk kepentingan penyembah anda, anda dipindahkan dari kandungan Ibu Devaki ke kandungan Ibu Rohini oleh Yoga Maya.

2
sva-päëinä halaà nétvä
gopaiù saha çanaiù çanaiù
calasi kåñëa-pärçve tvaà
namämi tväà haläyudha

 Oh Haläyudha, pemegang senjata bajak! Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda. Memegang bajak dengan tangan anda, anda berjalan bersama Krsna ditemani oleh anak anak pengembala sapi.

3
go-dohanäya kåñëena
dhåtvä nélämbaraà prabho
calasi nanda-goñöhe tvaà
namämi tväà guëärëava

  Oh Gunarnava, yang mempunyai kualitas yang rohani! Sembah sujud kepada anda. Berpakaian pakaian berwarna biru, anda berjalan jalan bersama Sri Krsna di tempat di mana sapi Nanda Maharaj di pelihara sambil memerah susu sapi.

4
yadä tavänujo kåñëo
gopébhiù saha nåtyati
tadä tat paçyasi premëä
namämi tväm phaëéçvara

  Oh Panisvara, tuhan para ular! Sembah sujud kepada anda. Ketika adik anda, Krsna, menari bersama para gopi, anda memperhatikan tarian itu dengan rasa cinta yang dalam.

5
gåhétvä värunéà haste
smita-mukhena tiñöhasi
ramase ca sa-gopébhir
namämi tväà pralamba-ha

  Oh Pralabha-ha, pembunuh raksasa Pralambha! Hamba mempersembahkan sembah sujud kepada anda. Tersenyum, anda memegang mangkok Varuni di tangan anda dan menikmati bersama para gopi.

6
yamänujä halena tvaà
krodhatvena ca karñasi
kuru-puraà karoñy evaà
namämi tväà gadädhara

 Oh Gadädhara, pemegang senjata gada! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Karena dibuat marah, anda menarik sungai Yamuna dengan bajak anda. Dengan cara yang sama, anda juga pernah menarik ( ganga) ke kuru Pura.
7
madhu ca rocate tubhyaà
madhu-patis tavänujaù
tvad-lélä madhurä deva
namämi tväà madhuçravä

 Oh Madhusrava, tuhan yang kegiatanya selalu manis! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Madhu yang manis merupakan favorit anda, Sri madhu pati adalah saudara anda, dan semua kegiatan anda terasa manis semanis madu.

8
çré-nityänanda-rüpena
träyase päpa-mädhavam
mäm apy uddharatäd evaà
namämi tväà jagad-guro

  Oh Jagat Guru, guru kerohanian semua alam semesta! Hamba menghaturkan sembah sujud kepada anda. Di dalam bentuk Sri Nityananda Prabhu, anda membebaskan Madhai yang sanga berdosa, dalam hal yang sama, mohon bebaskan diri hamba juga.€

* Varuné adalah minuman memabukan yang terbuat dari madu dan beberapa bahan lain yang merupakan favorite Sri Balarama.
                                                                                                 Astakam completed on 
                                                                                                     Balarama Jayanti
                                                                                             Purnima,  august 28, 2007

SIFAT ROHANI KEGIATAN KRSNA


Krsna
Kepribadian Tuhan yang Maha Esa

namas ta äçiñäm éça
manave käraëätmane
namo dharmäya båhate
kåñëäyäkuëöha-medhase
puruñäya puräëäya
säìkhya-yogeçvaräya ca

Oh tuhan yang tercinta, anda adalah kepribadian pemberi anugrah yang paling utama dari semua kepribadian pemberi anugrah,yang paling tua dan penikmat utama dari semua penikmat. Anda adalah penguasa dari filsafat methafisik dunia sebab anda adalah sebab dari segala sebab, tuhan Sri Krsna. anda adalah prinsip prinsip keagamaan yang paling agung, pikiran yang utama, dan anda memiliki otak yang tidak bisa di hadang oleh berbagai hal. Karena itu, hamba menghaturkan sembah sujud berulang kali kepada anda. ( SBhg, 4.24.42- prayer by Lord Siva)

Setiap saat orang orang khususnya di jaman modern ini akan berusaha memperlihatkan mode mode baru untuk menarik perhatian para pelangan. Ini merupakan suatu hal yang normal karena kecendrungan tersebut juga terdapat di dalam kepribadian tuhan yang maha esa. Sri Krsna Bersabda di dalam Bhgavad Gita

janma karma ca me divyam
evaà yo vetti tattvataù
tyaktvä dehaà punar janma
naiti mäm eti so 'rjuna
            karena rasa kasih sayang tuhan yang maha esa kepada  anak anakNya yang mengalami kesengsaraan karena telah melupakan diri Beliau, beliau memberikan kesempatan kepada para roh tersebut untuk mengingat kegitan Krsna yang rohani sehinga mereka akan di sucikan dan akhirnya kembali pulang ke dunia rohani. Sebagai roh yang bersamayam di dalam hati semua makhluk hidup, Krsna mengerti isi hati mereka bahwa mereka semua suka  mendengar atau mencari hal hal yang baru. Karena itu, seperti para pembuat model yang selalu menciptakan model baru untuk menarik pelangan sebanyak banyaknya, Krsna, perancang model yang paling utama, menyusun berbagai model baru di dalam bentuk incarnasi incarnasi beliau sehinga roh roh yang terikat akan tertarik dengan bentuk dan kegiatan tersebut.
            Seseorang mungkin akan bertanya “ kegiatan Krsna, selalu manis bagaikan minuman kekekalan( tava katha amrta), jadi apa perlunya untuk menarik perhatian para makhluk hidup dengan berbagai expansi. Kalau kegiatan Krsna tidak pernah terasa hambar, apakah tidak cukup kalau satu kegiatan saja akan memberikan kenikmatan kepada para pendengar?
            Jika kita memberikan gula batu kepada orang yang menderita penyakit kuning, meskipun gula secara alami terasa manis, namun karena pengaruh dari penyakit yang di derita oleh orang tersebut menyebabkan gula batu yang manis terasa pahit. Sama halnya dengan kegiatan Krsna yang secara alami merupakan nectar kekekalan tetapi sang roh yang yang mendengar atau yang menerima kisah kegiatan krsna menderita penyakit material yaitu berada di dalam illusi, maka kegiatan yang manis tersebut akan terasa hambar bagi mereka. Untuk Sri Krsna pribadi, kalau hanya untuk membunuh raksasa seperti Hiranyakasipu, kamsa, Ravana dll, beliau akan mampu membunuh mereka hanya dengan kejapan mata. Jika hanya dengan pandangan sesaat dari yang maha kuasa, seluruh alam semesta beserta isinya terciptakan dengan dalam waktu yang singkat, jadi apa artinya hanya untuk membunuh seorang raksasa yang merupakan salah satu ciptaan di alam material ini? namun kalau setiap ada raksasa yang muncul di dunia material ini kemudian Krsna hanya akan datang di dalam bentuk berlengan empat dan memotong leher raksasa tersebut dan membunuhnya. Kemudian sekali lagi, kalau ada raksasa yang muncul dan Krsna datang untu membunuh mereka dengan sudarsan cakra dala bentuk yang sama, maka para roh yang terikat yang mendengar cerita kegiatan Krsna yang itu itu saja, mereka akan merasa bosan dan akan kehilangan kesempatan untuk mendengar kegiatan rohani tuhan. Karena itu, dengan kemunculan Krsna di dalam berbagai bentuk, maka setiap saat akan ada kegiatan yang baru yang akan dibicarakan oleh para penyembah dan akan di sampaikan kepada masyarakat umum. Begitu seseorang mendengar dan mulai mengerti kegiatan tuhan yang maha esa, maka “tyaktvä deha punar janma na eti” mereka tidak akan mengalami punar janma lagi, melainkan “  mäm eti sah arjuna”  meraka akan mencapai Krsna ( planet vaikuntha). Atas kemurahan hati yang maha kuasa, beliau memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menikmati berbagai kegiatan beliau di dunia material ini dengan demikian kembali pulang ke alam beliau. dan sudah tentu kemunculan beliau juga memiliki berbagai alasan lain yang berhubungan dengan keinginanbeliau untuk menikmati bersama penyembahnya.  
            Meskipun beliau muncul dengan mengexpansikan diri beliau ke dalam berbagai bentuk, karena beliau merupakan kebenaran yang mutlak yang selalu sempurna dan lengkap, beliau tidak mengalami kemerosotan atau kekurangan bahan maupun energi. Di alam material ini kita mengalami jika sesuatu di bagi bagi maka hal tersbut akan mengurang. Namun kedudukan tuhan bersifat rohani dan kekal sehinga tidak akan terkurang meskipun telah mengexpansikan diri beliau kedalam bentuk yang tidak terhinga. Berbicara tentang expansi tuhan, kia tidak bisa terlepas dari sumber atau asal mula dari semua expansi tersebut. Di dalam brahma samhita di uraikan:

dépärcir eva hi daçäntaram abhyupetya
dépäyate vivåta-hetu-samäna-dharmä
yas tädåg eva hi ca viñëutayä vibhäti
govindam ädi-puruñaà tam ahaà bhajämi

Ketika nyala sebuah lilin di perluas dengan menyalakan lilin yang lain dan di tempatkan di dalam posisi atau tempat yang berbeda, lilin lilin tersebut membakar secara terpisah dan nyala dari lilin yang lain tersebut menyamai lilin pertama yang merupakan asal dari nyala api. Sama halnya, kepribadian tuhan yang maha esa, Sri Govinda mengexpansikan diri beliau di dalam berbagai bentuk sebagai Visnu, yang mempunyai kilauan, kekuatan dan kemewahan yang sama. Perkenankanlah saya menyembah beliau, Kepribadian tuhan yang maha esa, Sri Govinda.
Dari semua ingkarnasi tuhan, Govinda Krsna adalah sumber dari semua inkarnasi. Srimad Bhagavatam juga menguraikan bahwa beliau merupakan avatri atau sumber dari avatara.  Setelah menguraikan dua puluh dua  inkarnasi tuhan, Sri Suta goswami menyimpulkan pendapat beliau di dalam sloka berikut,
ete cäàça-kaläù puàsaù
kåñëas tu bhagavän svayam
indräri-vyäkulaà lokaà
måòayanti yuge yuge
 “Semua inkarnasi di atas merupakan bagian dari atau bagian dari bagian dari kepribadian tuhan, tetapi Krsna adalah kepribadian tuhan yang maha esa yang asli. Semua inkarnasi ini muncul di planet material ketika ada ganguan yang di sebabkan oleh para raksasa ( atheis). Kemunculan tuhan adalah untuk melindungi para penyembah”.
Dari sini kita mendapatkan informasi yang sangat jelas sekali tentang kedudukan krsna  dibandingkan dengan awatara lainnya. Meskipun avatara yang lain mempunyai kekuatan dan kemewahan yang sama namun kedudukan Krsna tetap merupakan awal dari segalanya. Pertanyaan yang sering di pertanyakan oleh masyarakat umum adalah “ kalau memang Krsna merupakan awal segala sesuatu, kenapa di uraikan bahwa Krsna muncul sebagai Avatara Visnu sedangkan Visnu sendiri adalah expansi dari Krsna?” Di dalam kehidupan sehari hari kita mendapatkan contoh yang sangat akurat berhubungan dengan pertanyaan ini. Ketika seorang president mau berkunjung ke luar negeri untuk berbagai tujuan, maka president tersebut juga berurusan dengan lembaga luar negeri seperti pengurusan passport dll. Sama halnya, semua avatara yang muncul ke dunia material ini turun melalui Sri Visnu yang berbaring di lautan penyebab. Meskipun Krsna mempunyai kuasa penuh untuk datang ke dunia tanpa melalui proses seperti itu, tetapi beliau memilih untuk datang melalui proses sehinga sebagai kepribadian yang paling utama, beliau mengeset sebuah contoh untuk kita di dunia material ini untuk mengikuti prosedur yang di tetapkan di dalam hukum tuhan.
Dijaman sekarang ini, ada begitu banyak kepribadian yang mengaku sebagai inkarnasi tuhan dan bahkan beberapa diantara mereka dipuja di dalam beberapa kuil khususnya di India. Hanya dengan memperlihatkan sekedar kekuatan gaib yang sepele, mereka sudah mengklaim sebagai kepribadian tuhan, penguasa alam semesta. Begitu juga orang orang yang mendudukan diri sebagai orang terpelajar di dalam kesusastraan veda juga dengan sagngat bodoh telah menerima orang orang tersebut sebagai inkarnasi dengan sangat gampang. Krsna bukanlah kepribadian remeh seperti itu yang di akui sebagai tuhan oleh kelas orang orang bodoh yang berkedok sebagai orang terpelajar. Kedudukan Krsna sebagai kepribadian yang paling utama di terima oleh orang orang bijaksana seperti Narada Muni, Sri Vyasadeva yang telah menyusun kitab suci veda,  madhvacara, sankaracarya, Visnu Svami dan masih banyak kaum terpelajar di dalam sejarah veda yangmengakui kedudukan Krsna. Sri Kulasekhara maharaj, seorang acarya agung dari Sri Sampradaya, yang merupakan salah satu dari 12 alwar ( incarnasi dari alat alat Sri Visnu) yang sangat terkenal khususnya di daerah India selatan, mengagungkan Krsna di dalam doa beliau sebagai berikut,

cintayämi harim eva santataà
manda-häsa-muditänanämbujam
nanda-gopa-tanayaà parät paraà
näradädi-muni-vånda-vanditam
Hamba selalu bermeditasi kepada Sri Hari yang muka padmaNya dihiasi oleh senyum yang memikat hati. Meskipun beliau adalah seorang pengembala sapi, namun beliau merupakan kebenaran yang mutlak yang di sembah oleh para muni yang agung seperti Narada Muni. (Mukunda mala Stotra, mantra no 7).
Sripada Sankaräcarya, acarya agung dari siva sampradaya, yang merupakan Inkarnasi deva siva sendiri yang muncul uanutk menyebarkan filsafat Mayavadi, mengagungkan kedudukan Krsna sebagai guru alam semesta,
vasudeva-sutaà devaà
kaàsa-cäëüra-mardanam
devaké-paramänandaà
kåñëaà vande jagad-gurum
“Hamba bersujud kepada Sri Väsudeva, Krsna, putra kesayangan maharaj vasudeva, penghancur raksasa seperti kamsa dan canura, yang merupakan kebahagiaan tertingi dari Ibu devaki, dan guru kerohanian bagi seluruh alam semesta”. ( adi sankaracarya)
Sri Madhvacarya, pengajar agung filsafat dvaita vadi, murid langsung dari Sri Veda Vyasa, Bhagavan Vyasa, menguraikan Krsna di dalam karya beliau Sri Dvadasa stotra sebagai berikut,

vande vandyaà sadänandaà väsudevaà niraïjanam
indiräpatimädyädi varadeça varapradam
             Hamba menyembah Putra maharaj vasudeva ,Sri Krsna, suami dari devi keberuntungan, yang sangat patut di sembah, yang penuh dengan kebahagiaan rohani dan berbagai kualitas yang mujur, yang tanpa cacat, yang merupakan pemberi berkat kepada para dewa seperti Brahma yang meskipun deva brahma di kenal sebagai pemberi berkat.
Masih banyak pujian pujian yang di sampaikan oleh berbagai acarya dari berbagai garis perguruan rohani yang memuji kebesaran Krsna. Selain pujian pujian seperti itu, kita juga bisa melihat keagungan Krsna melalui berbagai activitas yang beliau lakukan ketika beliau berada di dunia material ini lima ribu tahun silam. Beliau membunuh Baké, seorang raksasi yang mengerikan bagi para deva sekalipun ketika beliau baru berumur kurang dari sepuluh hari. Kita ketahui bahwa bayi yang berumur kurang dari sepuluh hari belum sama sekali mampu merangkak dan apa lagi yang di sebut dengan melakukan tapasya. Jadi Krsna, meskipun tidak pernah melakukan meditasi atau pertapaan apapun, karena beliau adalah tuhan yang maha esa, sumber dari segala tenaga kebatinan maka semua tenaga kebatinan sudah berada di dalam diri beliau bahkan saat beliau mengambil bentuk sebagai bayi sekalipun. Ketika belau berumur 7 tahun, beliau mengangkat bukit Govardhan dengan kelingking beliau. Meskipun pekerjaan Krsna setiap hari hanya mengembalakan sapi di hutan Vrndavan dan tidak ada waktu untuk bermeditasi ke tengah hutan di daerah Himalaya untuk menjadi tuhan, beliau tetap tuhan yang maha esa yang asli penguasa alam semesta. Sekali lagi, tanpa meditasi untuk menjadi tuhan, Krsna sudah mempunyai kualitas ketuhanan dan kekuatan yang penuh untuk selama lamanya. Bahkan Hanuman Ji, yang telah mengangkat bukit dari pegunungan Himalaya dengan sebelah tangannya namun ketika beliau berusaha untuk mengangkat Govardhan, beliau tidak mampu mengangkat bahkan hanya sebongkah batu dari bukit Govardhan meskipun beliau mengerahkan semua tenaganya. Sedangkan Krsna, seorang anak gembala sapi yag baru berumur 7 tahun, mengangkat bukit Govardhan dengan jari kelingking nya bagaikan anak kecil menjabut sebuah jamur dari tanah. Krsna mampu melakukan semua ini karena beliau adalah tuhan. Krsna tidak pernah menjadi tuhan karena beliau adalah tuhan. Jadi kita menerima Krsna sebagai kepribadian tuhan yang maha esa berdasarkan sumber yang otentik dan tidak hanya karena itu merupakan pendapat masyarakat umum atau pendapat pemikir yang berspekulasi tetapi beradasarkan sastra yang dapat di percaya seperti Bhagavad Gita dan Srimad Bhagavatam.
Keagungan Sri Krsna tidak bisa di uraikan dengan sebatas kata kata karena beliau merupaka kepribadian yang tidak terbatas. Bahkan ananta sesa yang memiliki kepala yag tidak terbatas berusaha memuji keagungan Krsna dengan mulut padmaNya namun masih merasa kekurangan lidah untuk memuji kebesaran Krsna. Beliau bahkan berdoa supaya di anugrahi lebih banyak kepala dan mulut sehinga bisa mengagungkan kebesaran Sri Krsna lebih banyak lagi. Karena itu, untuk memberikan gambaran singkat dari kebesaran Krsna yang tidak terbatas, Dewa Brahma menyimpulkan di dalam satu sloka dari doa beliau bahwa Krsna adalah kepribadian utama sebagai berikut:
éçvaraù paramaù kåñëaù
sac-cid-änanda-vigrahaù
anädir ädir govindaù
sarva-käraëa-käraëam
  Krsna yang dikenal dengan nama govinda, merupakan kepribadian tuhan yang maha esa. Beliau memiliki badan rohani yang penuh dengan kebahagian. Beliau adalah awal dari segala sesuatu, beliau tidak berawal dan merupakan sebab dari segala sebab.

 Sri Vrajendra nandana Ki jay
 Srila Prabhupada Ki jay
Om Visnupada paramahamsa parivrajakacarya Astotara sata sri srimad srila  gurudeva Ki jay

Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare
 Hare Krsna, Hare Krsna, Krsna Krsna, Hare Hare. "

SRI KRSNA JAYANTI (DHARMA-SANTHI KRSNA JANMASTAMI)


krsna dimandikan oleh ibu Yasoda

Umat Hindu sejagat merayakan Sri Krsna Jayanti sebagai fungsi religius per tahun. Kita telah mengalami bahwa kadang non-Hindu, karena amat dalam hormatnya kepada Tuhan Sri Krsna, juga merayakan upacara jayanti Tuhan Sri Krsna. Kata jayanti berhubungan dengan tanggal kelahiran Kepribadian Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa. Jayanti adalah istiadat konstelasi khusus bintang-bintang yang terjadi pada saat munculnya Sri Krsna di dunia material ini. Namun kata jayanti telah begitu populer sehingga kini dikaitkan dengan ulang tahun kelahiran orang-orang besar. Inilah aplikasi perasaan terhadap kaya jayanti, yang makna khususnya berkaitan dengan Kepribadian Tertinggi Tuhan Yang Maha Kuasa.
            Tetapi, kita harus dengan jelas memahami bahwa salah-terap kata jayanti sehubungan dengan kelahiran orang-orang besar tidaklah berarti bahwa Sri Krsna juga sosok manusia. Jika kita menerima Bhagavad-gita melalui perumpara, maka kita pun akan mengakui Sri Krsna sebagai Kepribadian Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, Kebenaran Mutlak. Beliaulah sumber segala-galanya.
            Sri Krsna tarun atas karunia-Nya yang tak bertepi untuk melindungi para penyembah kesayangan-Nya dan melenyapkan para durjana. Sri Krsna tidak dibelengu oleh hukum alam seperti kita, karena hukum fisika adalah satu satu dari berbagai tenaga-Nya.
            Makna perayaan Sri Krsna jayanti setiap tahun adalah upaya untuk mengetahui dia seperti asli-Nya dan dengan demikian kita lepas dari belengu kehidupan material. Mengetahui Sri Krsna artinya memperoleh kemerdekaan komplit dari rantai kelahiran dan kematian.
            Penghayatan sejati Sri Krsna jayanti akan memecahkan tali-temali problem dan krisis dalam peradaban kita. Kita tidak bisa memecahkan proble tersebut dengan rencana dan saran-saran rutin, karena kekurangan-kekurangan kita. Cacat kemanusiaan selalu menyertai upaya-upaya terbagus kita. Tetapi solusi yang disuguhkan oleh kitab-kitab suci seperti Bhagavad-gita secara permanen sempurna berkenaan dengan ajaran spiritual-Nya. Kata-kata Sri Krsna identik dengan Diri-Nya.
            Kalau dibanjiri oleh penderitaan dahsyat, kadang para pemimpin politik berkeluh kesah dalam keputusan, bahwa alam kejan. Tetapi keputusan seperti itu tidak akan mengurangi kekejaman dunia. Dunia material memang pasti dan kukuh. Alam tidak pernah membiarkan sedikit pun ketidakpatuhan di pihak mahluk hidup. Inilah gambaran nyata dunia material, sebuah gambaran tepat dalam pertarungan Mahisasura dengan Durga yang berdiri di atas singa napsu.
            Untuk menjinakkan ibu partiwi sama sulitnya dengan mengarunginya obatnya ditunjukkan khusus oleh Sri Krsna Sendiri, orang yang berserah diri kepada Kepribadian Tertinggi Tuhan Yang Maha Kuasa bisa bebas dari hukum alam. Dan tak seorang pun dapat mengatasi hukum alam semata-mata dengan rencana dan saran. Karena itu, marilah kita jangan gagal bekerjasama dengan hukum-hukum Tuhan, karena ketidakpatuhan seperti itu bisa memaksa kita didera oleh tongkat derita lipat tiga. Itulah tanda ketidakramahan alam yang dirasakan oleh manusia.
            Seluruh alam kosmos bekerja di bawah rencana Sri Krsna berupa hukum fisika material. Dunia material bekerja di bawah arahan Sri Krsna dan segala sesuatu ada atas kehendak-Nya. Alam material, betapapun hebatnya, adalah bawahan alam spiritual. Dan mahluk hidup tidak pernah diciptakan oleh materi dalam keadaan apapun, karena mahluk hidup itu memang sifatnya spiritual. Entitas spiritual ini adalah bagian spiritual Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, dan demikianlah yang pada dasarnya entitas itu dimasudkan untuk bekerjasama dalam rencangan kerja Sri Krsna.
Pada awalnya, kita dapat menyadari kehadiran Sri Krsna dalam perwujudan fenomenal-Nya, obyek-obyek alam, material dan spiritual. Alam fisik, yang kualitatifnya bawahan berwujud berupa tanah, air, api, udara, angkasa, pikiran kecerdasan dan ego palsu. Alam spiritual adalah satu mutlak dan superior dalam kualitasnya.
            Tuhan Sri Krsna ditunjukkan oleh jivatma spritual, awal dan juga akhir kehidupan. Kehidupan bermula dengan kontraknya jivatma dengan materi, dan begitu pula kehidupan pun berakhir ketika jivatma pergi. Di antara penghuni langit, Visnu adalah wakil-Nya. Di antara bintang, mataharilah dia. Dikatakan bahwa matahari adalah mata Sri Krsna. Demikianlah dia bisa melihat di mana-mana di seluruh alam semesta. Di antara bintang di sorga, dia diwakili oleh bulan. Di antara Rudra, yang bertanggung jawab atas hari kiamat, dia Diwakili oleh Siva. Diantara nomor ururt, dia wakili oleh angka satu. Diantara huruf, dia diwakili oleh Omkara. Diantara manusia raksasa. Dia adalah Prahlada. Di antara burung dia adalah Garuda diantara kesatria dia adaalh Rama. Dan seterusnya.
            Tidak bekerjasama dengan Sri Krsna artinya derita, karena non koperatif dengan Sri Krsna berarti kerja-paksa dengan maya, alam material. Kita harus memilih salah satunya, suka atau tidak suka. Bekerjasama dengan Sri Krsna tidak terpikirkan oleh para filosof empiris, karena mereka sangat praktis bekerjasama dengan konsepsi Visvarupa, melalui kesulitan demi kesulitan. Jika seseorang tidak sanggup mengenal Krsna yang terbaring di pangkuan Devaki, sebagai bayi Vasudeva, biarlah seseorang memahami dia dalam aspek kosmos-Nya berupa Visvarupa. Tetapi, semuanya sama ! Kita sebagai jivatma tetap saja sebagai percikan alit dari keseluruhan yakni Sri Krsna. Kita tidak lain dari anggota badan keseluruhan. Berpisah dari badan totalitas artinya difungsi manusia, kalau lepas dari cinta-bhakti Krsna, sukarela maupun spontan, adalah bagian yang sia-sia dan membusuklah di pangkuan maya. Memang namanya tetap sebagai bagian (anggota), tetapi sesungguhnya tidak berguna dalam rencana Sri Krsna. anggota atau bagian yang disfungsi dan busuk seperti itu adalah sumber ketidaksenangan dalam eksitensi total. Jadi perlu dibuang atau diperbaiki. Proses perbaikannya adalah cinta-bhakti. Sedangkan proses pembuangan atau proses akhirnya adalah bergulat nikmat dengan karma dan jnana. Itulah maknanya sebuah titik akhir kehidupan spritual. Sedangkan cinta-bhakti artinya kehidupan spiritual yang penuh pengetahuan dan berbahagia.
            Kelas intelektual komunitas (polistisi, profesional, pendidikan, industri-alis, ahli hukum dan sebagainya), semuanya terpesona oleh kemewahan dunia material, sibuk dalam pemujaan materialisme, meskipun mereka mempunyai kapasitas potenasial untuk memahami hubungan kooperatif antara manusia sebagai bagian dengan Totalitas Tertinggi. Orang beradab modern, yang tidak bekerjasama dengan rencana mantap Sri Krsna, telah keliru menyamakan diri sebagai produk energi material. Para pemimpin seperti itu menjadi batu penghalang dalam pengertian spritual hubungan kerjasama kita dengan Totalitas Tertinggi. Tanpa mengacu kepada referensi hubungan koperatif manusia dengan kebenaran mutlak, mereka bangga sekali membicarakan hasil-hasil sukses materialistik karena khayalan, pembicaraan semu yang menyenangkan. Mereka di antara kita setiap hari tekun membaca Bgavad-gita, tetapi sedikit sekali yang siap bekerjasama dengan rencana Sri Krsna.
            Sri Krsna jayanti memberikan peluang kepada kita untuk menyusun pertemuan spritual untuk mewacanakan kitab suci seperti Bhagavad-gita dan Sri Krsna-Bhagavatam dan berjapa mengangungkan nama-nama Krsna. dalam kegiatan cinta-bhakti seperti ini, setiap orang bisa bergabung. Tidak ada batas kaya-miskin, tinggi-rendah, terdidik atau bodoh, asal atau ras, kepercayaan dan sebagainya. Bahkan, setiap orang mendapat peluang emas untuk mendengar dengan tunduk hati vibrasi spiritual dari kitab spritual. Aktif dalam kegiatan seperti ini akan menghidupkan kesadaran kita tentang hubungan abadi kita dengan Totalitas Tertinggi, Tuhan Yang Maha Esa. Jika hubungan ini bisa dihidupkan dengan proses berjapa, hati kita pun disucikan.
Tetap saja, jika para pemimpin masyarakat belajar tentan makna kitab suci teori dan praktek, manfaatnya besar sekali bagi seluruh masyarakat.
            Pada hari Sri Krsna jayanti, dengan ini kami mengundang para pemimpin masyarakat, para pendidik, filosof, agamawan dan masyarakat luas pada umumnya untuk datang dan mengetahui seni kehidupan ini dan menerapkannya di seluruh aspek kehidupan. Marilah kita memikul tanggung jawab ini dan bertekad pada hari Sri Krsna jayanti ini…