Pada suatu ketika, Brahma pergi ke Dvaraka untuk melihat Krsna dan penjaga pintu segera melaporkan tentang kedatangan Brahma. Setelah menerima laporan itu Krsna segera pula bertana "Brahma yang mana, siapa namanya". Oleh karena itu, penjaga pintu itu kembali dan bertanya kepada Brahma.
Dari hal itu kita dapat mengerti bahwa Brahma adalah nama suatu pos atau jabatan dan orang yang menduduki pos itu punya nama tersendiri. Vivasvan adalah nama Deva yang menjabat di matahari sehingga pada umumnya dia dipanggil matahari atau Surya/Deva Matahari, tapi dia juga punyai nama tersendiri. Oleh karena ada ratusan ribu alam semesta Brahma dengan naman yang berbeda maka Krsna ingin tahu Brahma yang mana yang datang melihatnya.
Ketika penjaga pintu menanyakan, "Brahma yang mana anda ?, Deva Brahma menjadi heran. Dia berkata, "Beritahulah Krsna, bahwa saya adalah Brahma yang berkepala empat, ayah dari Catur Kumara". Kemudian penjaga pintu itu melaporkan seperti apa yang diuraikan oleh Brahma kepada Krsna dan Krsna mengijinkan Brahma untuk masuk. Ketika Brahma melihat Sri Krsna, dia menyampaikan sembah sujud di kaki padma Krsna. Setelah dipuja oleh Brahma, Krsna pun menghormatinya dengan kata-kata sebagaimana mestinya. Sri Krsna bertanya kepadanya, "Mengapa engkau datang kemari ?", Brahma segera menjawab, nanti akan hamba katakan mengapa hamba datang kesini. Ada suatu keraguan di pikiran hamba dan hamba mohon agar Tuanku bermurah hati untuk menghapuskannya. Mengapa paduka bertanya Brahma yang mana yang datang melihat Anda. Apa maksud pertanyaan ini, apakah ada Brahma lain selain hamba di alam semesta ini ?".
Mendengar pertanyaan ini Sri Krsna tersenyum dan segera bermeditasi dan tiba-tiba Brahma yang jumlahnya tidak terbatas segera datang. Brahma-brahma ini memiliki jumlah kepala yang bermacam-macam. Ada yang kepala 10, ada Brahma yang berkepala 20, 100, 1.000, 10.000, 1.000.000 dan lainnya ada yang berkepala 10 juta. Tak seorangpun yang dapat menghitung wajah-wajah yang mereka miliki. Hadir juga disana berbagai jenis Siva dengan jumlah kepala yang berbeda-beda, ada yang berkepala seratus ribu, dan sepuluh juga. Banyak Indra juga tiba disana dan mereka mempunyai ratusan ribu mata menyebar di seluruh tubuhnya.
Ketika Brahma yang berkepala empat yang memerintah di alam semesta ini, melihat semua kemewahan Krsna ini, dia menjadi sangat bingung dan mengakui dirinya bagaikan seekor kelinci diantara banyak gajah. Semua Brahma yang datang melihat Krsna menyampaikan sembah sujud kepada kaki padma Krsna, pada waktu bersujud mahkota-mahkota mereka menyentuk kaki padma Krsna.
Tak seorang pun dapat mengukur tenaga Krsna yang tak dapat dipahami. Semua Brahma yang ada di sana sedang bersandar dalam satu badan Krsna. Ketika mahkota-mahkota itu beradu di kaki padma Krsna, ada suara besar seoalah-olah mahkota itu sedang menyampaikan doa-doa pujian pada kaki padma Krsna. Dengan tangan tercakup. Semua Brahma dan Siva menyampaikan doa-doa pujian kepada Krsna, "Oh Tuhan, Engkau telah begitu berkarunia kepada hamba sehingga hamba dapat melihat kaki padma Anda". Kemudian mereka berkata, hamba sangat beruntung sekali karena Anda telah memanggil hamba dengan menganggap hamba sebagai pelayan Anda. Sekarang ijinkanlah hamba mengetahui, apa perintah Anda sehingga hamba akan membawanya di kepala hamba". Sri Krsna menjawab, "Oleh karena Aku ingin melihat kalian maka aku memanggil kalian kemari. Hendaknya kalian berbahagia. Apakah ada gangguan dari raksasa". Mereka menjawab "Atas karunia Paduka kami mendapat kejayaan dimana-mana. Beban bumi Engkau hapuskan dengan menurun ke planet itu". Inilah kemewahan Dvaraka, semua Brahma berpikir. "Sekarang Krsna di wilayahku".
Demikianlah, kemewahan Dvaraka dapat dipahami oleh mereka semua. Walaupun mereka berkumpul bersama-sama, tak seorang pun diantara mereka saling melihat. Brahma yang berkepala empat dapat melihat kemewahan Dvaraka Dharma, tempat tinggal Krsna, dan walaupun banyak Brahma hadir dari yang berkepala sepuluh sampai sapuluh juta dan juga ada banyak Siva disana, hanya Brahma yang berkepala empat saja yang dapat melihat mereka semua. Itulah tenaga Krsna yang tak dapat dipahami.
Kemudian Krsna memerintahkan mereka semua untuk kembali ke tempatnya masing-masing dan setelah bersujud kepada kaki padma Krsna akhirnya mereka kembali. Setelah menyaksikan kemewahan-kemewahan ini, Brahma yang berkepala empat terheran-heran dan kagum. Lagi dia datang dihadapan kaki padma Krsna dan bersujud. Dia menyampaikan doa-doa pujian dan setelah itu dia pun mohon pamit ke rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar