Kamis, 05 Januari 2012

PAKAIAN YOGI


Ada seorang Yogi yang tinggal di tepi sungai. Dia hidup secara sederhana, hampir setiap hari dia mempraktekan latihan yoga, karena dia tidak punyai tanggungan lain maka dia punya banyak waktu untuk duduk dengan mata tertutup secara damai, dia bermeditasi pada Tuhan di dalam hatinya.
Pada suatu hari, setelah mandi di sungai, dia mencuci selembar kain satu-satunya yang dia miliki lalu menjemurnya di atas bebatuan di tepi sungai. Sambil menunggu pakaiannya kering, terlintas dalam pikirannya "saya sedang buang-buang waktu saja menunggu pakaian ini. Kalau saya punya selembar kain lagi, saya dapat memakainya"
Tiba-tiba seorang sadhu tua lewat. Sadhu ini bisa membaca pikiran orang lain. Dia berhenti dan berkata pada yogi muda itu, "anakku, saya tahu apa yang sedang ada dalam pikiranmu. Kau ingin menghemat waktu. Dari pada mengumpulkan benda-benda seperti itu secara berlebihan, lebih baik berbahagialah dengan apa yang telah kau miliki sekarang". Kemudian dia memberikan berkah pada yogi muda itu, lalu melanjutkan perjalanannya. Yogi muda itu mempertimbangka nasehat sang Sadhu, tetapi di memutuskan "kalau cuma selembar lagi pakaian saja kan bukan keinginan yang berlebihan ?". Kemudian dia pergi ke pasar untuk membeli satu kain pakaian lagi.
Pada hari berikutnya dia mandi sebagaimana biasanya, mencuci pakaiannya lalu menjemurnya di atas baju. Kemudian di memakai pakaiannya barunya yang bagus dan melakukan meditasi. Selesai bermeditasi dia kembali ke tempat jemuran pakaiannya, di sana di melihat seekor tikus telah melubangi pakaian tuanya itu. Pertama dia sedih tapi kemudian dia berpikir, "saya tahu ! saya akan mencari kucing untuk menghalau tikus ini". Sekali lagi dia pergi ke pasar dan membeli seekor kucing.
Dia melewatkan hari-hari berikutnya dengan bahagia dan meditasi dengan tenang. Akan tetapi ketika malam tiba kucing itu mengeong, mengganggu sang yogi. "Oh dia perlu susu", sang yogi mengeluh. Kemudian dia ke pasar lagi dan pulang membawa seekor sapi betina. Hari berikutnya berjalan dengan tenang sampai di malam hari sapi itu mulai menguak. "Saya tidak akan memerah susunya setiap hari karena terlalu menghabiskan waktu", pikir sang yogi.
Selanjutnya dia pergi ke suatu desa dan minta seorang gadis muda untuk dijadikan istrinya. Istrinya dapat mengurus susu untuk diberikan kepada sang kucing yang bisa menjauhkan tikus dari pakaian yogi tersebut. Setelah menikah sang yogi merasa bahagia sesaat. Pada suatu malam istrinya mengeluh, "Saya pusing memikirkan kau, sepanjang hari hanya meditasi saja, saya ingin sebuah rumah". Lalu sang yogi membangun sebuah rumah. Tapi istrinya kesepian, dia menginginkan anak-anak.  Demikianlah sang yogi itu semakin sedih setiap hari dan waktu meditasinya terus semakin berkurang. Dia selalu sibuk mengurus keluarga, rumah dan binatang-binatang peliharaannya. Suatu hari dia melamun merenungkan dirinya pada waktu hidup sederhana hanya dengan selembar kain lusuh. Tiba-tiba sadhu tua itu lewat lagi, dia tersenyum dan berkata, "saya tahu kau sedang murung, kukatakan lagi padamu bahwa lebih baik bahagia dengan apa yang kau telah miliki. Karena keinginan (napsu) terhadap benda-benda seperti tidak akan pernah berakhir.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar